Implikasi
Perkembangan Otak terhadap Pendidikan
Otak adalah sebuah sistem biologis
manusia yang diciptakan Allah swt. Untuk mengindra dunia dan sekaligus
memberikan berbagai tanggapan terhadapnya. Otak bukan sekedar suatu gumpulan
keriput dalam tengkorak manusia, tetapi sesungguhnya otak menjalar ke seluruh
tubuh. Otak memanjang hingga ke ujung sum-sum tulang belakang ini keluarlah
rangkaian serabut sel darah merah, hingga berdirinya bulu pada kulit jika
merasa takut, semuanya diatur oleh sistem saraf. Tak satupun organ atau sel
dalam tubuh kita yang lepas dari jangkauan otak (Mc Crane, 2003).
Perkembangan
otak terjadi sejak mulai masa prenatal, yakni kira-kira 25 hari setelah
konsepsi. Pada awal masa ini otak terlihat seperti tabung yang tidak rata dan
sangat halus (Rayport 1992; Johnson, 1998). Tabung-tabung halus ini berisi
sel-sel dan membentuk kantong-kantong dan ruang-ruang. Ruang-ruang tersebut
terbagi menjadi tiga ruang, yaitu forebrain
(otak depan), mildbrain (otak
tengah), hindbrain (otak belakang).
Sekitar
usia 5 sampai 20 minggu perkembangan janin dalam kandungan, bagian dalam
ruang-ruang otak ini mulai memproduksi sel-sel neuron. Sel-sel neuron ini
bertanggung jawab menstransmisikan informasi dan membuat manusia mampu berpikir
secara cerdas. Karena dibawa oleh zat-zat kimia, neuron-neuron dipertahankan
dan disokong oleh sel glial sehingga menjadi kukuh dan kuat. Sel glial adalah
sel khusus yang mengelilingi sel neuron dan memungkinkan akselerasi proses
berpikir, setelah ia sampai di ruang khusus, neuron-neuron membentuk serabut
saraf yang dikenal dengan dendrit dan akson guna menjalin hubungan satu sama
lain (Diamond dan Hopson, 1988; Taufiq Pasiak, 2003).
Jumlah
sel-sel neuron ini akan bertambah banyak sering terbentuknya hubungan-hubungan
baru akibat masuknya informasi ke dalam otak. Ketika informasi masuki, maka
segera terjadi kontak dan hubungan antarsel saraf. Jika jalinan itu didukung
(dalam bentuk selubung) oleh komponen yang bernama myelin, maka jalinan itu akan kuat. Myelin terhubung dengan daya
inget seseorang.
Otak
adalah mata air yang seharusnya dialirkan secara berangsur-angsur, bukan
sebagai wadah yang harus diisi secara penuh, demikian kata Gabriel Camyer.
Bahkan Mahmud Al-Istanbuli (2006) mengatakan, otak yang bagus bukan otak yang
penuh sesak. Tetapi otak yang sehat. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya
merupakan upaya mengembangkan segala potensi anak, melatih pengematan dan
pengambilan keputusan, merangsang pemikiran dan imajinasi, memperdalam
pemahaman dan memperkuat konsentrasi.
Semoga
bermanfaat
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar