Pengaruh Perubahan
Kurikulum Terhadap Pendidik Dan Peserta Didik
kurikulum
merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan.
Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai
pegangan dalam proses belajar dan mengajar. Tanpa kurikulum yang sesuai dan
tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan
baik oleh guru, masyarakat dan pemerintah. Kurikulum dikatakan penting dalam
sebuah pendidikan karena keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak
output atau disebut dengan peserta didik yang bermutu. Kurikulum pendidikan
yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah baru
dalam dunia pendidikan, karena kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa
atau dapat diterima oleh siswa tersebut bahkan mungkin siswa tidak siap dengan
sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem
pendidikan di Indonesia hampir sering di gunta ganti, mengapa sekolah atau
lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada suatu sistem atau kurikulum
supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut. Lalu apakah
pemerintah memikirkan masalah yang demikian, saya rasa tidak, pemerintah
mungkin lebih berfikir dampak positif
yang hanya memudahkan sebagian pihak saja. Sebenarnya begitu banyak terhadap
mutu pendidikan tidak hanya pergantian kurikulum, tapi sejatinya kurikulum
merupakan dasar dari jalannya program pendidikan.
Dalam perjalanan
dunia pendidikan diindonesia, salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan adalah melakukan perubahan kurikulum pendidikan.
Perubahan tersebut merupakan salah satu langkah pengembangan antara kurikulum
yang ada dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Penyebab terjadinya perubahan
kurikulum yang setiap tahun berubah diantaranya ialah :
a. Perubahan
kurikulum pendidikan yang tidak membawa dampak positif terhadap mutu
pendidikan.
b. Keterbatasan
kemampuan guru untuk memahami kurikulum yang terus berubah.
c. Siswa
tidak dapat menyesuaikandiri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang
baru.
Jadi
solusinya menurut saya, pemerintah harus melakukan diklat kepada setiap guru
supaya semua guru mengerti dan menjalankan atau menerapkan kurikulum barun
setiap tahunnya. Karena setiap guru di setiap daerah mempunyai kemampuan yang
berbeda sehingga di perlukannya sosialisasi yang cukup untuk menunjang kualitas
mutu setiap daerah. Sehingga apabila tenaga pendidik sudah mengerti apa yang
harus dilakukan dan diterapkan tentang kurikulum baru tersebut maka otomatis
tenaga pendidik (guru) akan menerapkan kepada siswa secara perlahan dengan
menjelaskan tentang dasar-dasar yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Dengan
kondisi pendidikan diindonesia yang makin terpuruk ini ternyata ada 3 hal yang
mempengaruhi dunia pendidikan yang masih rendah, sistem pembelajaran disekolah
yang belum memadai dan krisis moral yang masih melanda masyarakat kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar