Selasa, 27 Desember 2016

Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Pendidik Dan Peserta Didik

Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Pendidik Dan Peserta Didik
kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses belajar dan mengajar. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan baik oleh guru, masyarakat dan pemerintah. Kurikulum dikatakan penting dalam sebuah pendidikan karena keberhasilan sebuah pendidikan untuk dapat mencetak output atau disebut dengan peserta didik yang bermutu. Kurikulum pendidikan yang kurang tepat bagi siswa atau sekolah justru akan memberi masalah baru dalam dunia pendidikan, karena kurikulum baru belum tentu sesuai dengan siswa atau dapat diterima oleh siswa tersebut bahkan mungkin siswa tidak siap dengan sistem baru yang mungkin dapat menyusahkan mereka, lalu mengapa sistem pendidikan di Indonesia hampir sering di gunta ganti, mengapa sekolah atau lembaga pendidikan tidak memfokuskan diri pada suatu sistem atau kurikulum supaya siswa dapat menyesuaikan dan menerima sistem tersebut. Lalu apakah pemerintah memikirkan masalah yang demikian, saya rasa tidak, pemerintah mungkin lebih  berfikir dampak positif yang hanya memudahkan sebagian pihak saja. Sebenarnya begitu banyak terhadap mutu pendidikan tidak hanya pergantian kurikulum, tapi sejatinya kurikulum merupakan dasar dari jalannya program pendidikan.
Dalam perjalanan dunia pendidikan diindonesia, salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan adalah melakukan perubahan kurikulum pendidikan. Perubahan tersebut merupakan salah satu langkah pengembangan antara kurikulum yang ada dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Penyebab terjadinya perubahan kurikulum yang setiap tahun berubah diantaranya ialah :
a.       Perubahan kurikulum pendidikan yang tidak membawa dampak positif terhadap mutu pendidikan.
b.      Keterbatasan kemampuan guru untuk memahami kurikulum yang terus berubah.
c.       Siswa tidak dapat menyesuaikandiri dengan sistem pembelajaran pada kurikulum yang baru.
Jadi solusinya menurut saya, pemerintah harus melakukan diklat kepada setiap guru supaya semua guru mengerti dan menjalankan atau menerapkan kurikulum barun setiap tahunnya. Karena setiap guru di setiap daerah mempunyai kemampuan yang berbeda sehingga di perlukannya sosialisasi yang cukup untuk menunjang kualitas mutu setiap daerah. Sehingga apabila tenaga pendidik sudah mengerti apa yang harus dilakukan dan diterapkan tentang kurikulum baru tersebut maka otomatis tenaga pendidik (guru) akan menerapkan kepada siswa secara perlahan dengan menjelaskan tentang dasar-dasar yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Dengan kondisi pendidikan diindonesia yang makin terpuruk ini ternyata ada 3 hal yang mempengaruhi dunia pendidikan yang masih rendah, sistem pembelajaran disekolah yang belum memadai dan krisis moral yang masih melanda masyarakat kita.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar