Jenis-Jenis Berbicara
Belajar keterampilan
berbicara harus dilaksanakan dengan menciptakan situasi belajar yang
memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi keterampilan berbicara
semaksimal mungkin. Adapun kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan harus senantiasa
memberikan kesempatan kepada siswa untuk latih berbicara. Sebagaiman
keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan berbicara hanya dapat dikuasi dengan baik apabila
sipembelajar diberi kesempatn untuk berlatih berbicara.
Berbicara adalah
kemamapuan mengekspresikan pikiran atau ide melalui lambing-lambang
bunyi.Tujuan berbicara, Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi,
menyampaikan fikiran secara efektif. Tujuan umumnya yakni untuk
memberitahukan/melaporkan, menjamu/menghibur, dan membujuk/mengajak/meyakinkan.
Jenis-jenis berbicara :
1.
Berdasarkan situasi
Berdasrkan
lingkupnya situasinya, ada dua macam kegiatan berbicara depan umum,yaitu
lingkup resmi dan tidak resmi.
2.
Berdasarkan tujuannya
Kegiatan
berbicara dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
a. Berbicara
menghibur
b. Berbicara
Menginformasikan
c. Berbicara
Menstimulasi
d. Berdasarkan
Meyakinkan
e. Berbicara
Menggerakan
3.
Berdasarkan metode penyampaian
Ada
empat cara yang bisa digunakan seseorang dalam menyampaikan pembicaraan, yaitu.
a. Penyampaian
Secar Mendadak
b. Penyampaian
Berdasarkan Catatan Kecil
c. Penyampaian
Berdasarkan Hafalan
d. Penyampaian
Berdasarkan Naskah
4.
Berdasarkan jumlah penyimak
Bebicara
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
a. Berdasarkan
Antar pribadi
b. Berdasarkan
kelompok kecil
c. Berdasarkan
Kelompok besar
5.
Berdasarkan Peristiwa khusus
1.
Berbicara Satu Arah
Berbicara satu arah
merupakan suatu pembicaraan untuk mengungkapkan buah pikiran gagasan dan
perasaan kepada si pendengar tanpa terjadinya proses interaksi timbal balik.
Contohnya antara lain, pidato,khotbah,wawancara.
Pada kegiatan berpidato, yang aktif berbicara hanya orator saja, sedangkan pendengar hanya mendengarkan saja. Kegiatan seperti ini berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan berpidato. Kegiatan berbicara hanya terjadi satu arah, dari orator ke pendengar.
Pada kegiatan berpidato, yang aktif berbicara hanya orator saja, sedangkan pendengar hanya mendengarkan saja. Kegiatan seperti ini berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan berpidato. Kegiatan berbicara hanya terjadi satu arah, dari orator ke pendengar.
2.
Berbicara Dua Arah
Pembicaraan dua arah
terjadi apabila si pembicara menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang
lain, kemudian mendapat tanggapan balik dari pendengar secara langsung. Jadi
dalam proses berbicara dua arah ini terjadi interaksi timbal balik antara
pembicara dengan lawan bicara. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini
aktif berbicara secara bergantian. Contohnya, diskusi, Tanya jawab, dan drama.
Sedangkan menurut tingkat keresmiannya berbicara
dibagi menjadi dua. Yaitu :
Berbicara Formal
Berbicara formal merupakan kegiatan berbicara yang
dilakukan di depan forum, dengan tema tertentu, dan pastilah mediumnya bahasa
Indonesia ragan baku. Jadi dalam kegiatan berbicara resmi ini pendengarnya
banyak dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku. Contohnya,
pidato, ceramah, diskusi.
Berbicara Infromal
Berbicara informal adalah kegiatan berbicara yang
dilakukan pada acara-acara tidak resmi. Biasanya berbicara informal ini
pendengar tidak banyak. Kadang-kadang topiknya pun tidak satu. Contohnya,
berbicara atau mengobrol dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan teman
ketika menunggu antrian dan sebagainya.
Semoga bermanfaat
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar