Selasa, 27 Desember 2016

Jenis-Jenis Berbicara



Jenis-Jenis Berbicara
Belajar keterampilan berbicara harus dilaksanakan dengan menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensi keterampilan berbicara semaksimal mungkin. Adapun kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan harus senantiasa memberikan kesempatan kepada siswa untuk latih berbicara. Sebagaiman keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan berbicara hanya  dapat dikuasi dengan baik apabila sipembelajar diberi kesempatn untuk berlatih berbicara.
Berbicara adalah kemamapuan mengekspresikan pikiran atau ide melalui lambing-lambang bunyi.Tujuan berbicara, Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi, menyampaikan fikiran secara efektif. Tujuan umumnya yakni untuk memberitahukan/melaporkan, menjamu/menghibur, dan membujuk/mengajak/meyakinkan. Jenis-jenis berbicara :
1.      Berdasarkan situasi
Berdasrkan lingkupnya situasinya, ada dua macam kegiatan berbicara depan umum,yaitu lingkup resmi dan tidak resmi.
2.      Berdasarkan tujuannya
Kegiatan berbicara dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
a.       Berbicara menghibur
b.      Berbicara Menginformasikan
c.       Berbicara Menstimulasi
d.      Berdasarkan Meyakinkan
e.       Berbicara Menggerakan
3.      Berdasarkan metode penyampaian
Ada empat cara yang bisa digunakan seseorang dalam menyampaikan pembicaraan, yaitu.
a.       Penyampaian Secar Mendadak
b.      Penyampaian Berdasarkan Catatan Kecil
c.       Penyampaian Berdasarkan Hafalan
d.      Penyampaian Berdasarkan Naskah
4.      Berdasarkan jumlah penyimak
Bebicara dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
a.       Berdasarkan Antar pribadi
b.      Berdasarkan kelompok kecil
c.       Berdasarkan Kelompok besar
         
5.      Berdasarkan Peristiwa khusus

1.      Berbicara Satu Arah
Berbicara satu arah merupakan suatu pembicaraan untuk mengungkapkan buah pikiran gagasan dan perasaan kepada si pendengar tanpa terjadinya proses interaksi timbal balik. Contohnya antara lain, pidato,khotbah,wawancara.
Pada kegiatan berpidato, yang aktif berbicara hanya orator saja, sedangkan pendengar hanya mendengarkan saja. Kegiatan seperti ini berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan berpidato. Kegiatan berbicara hanya terjadi satu arah, dari orator ke pendengar.
2.      Berbicara Dua Arah
Pembicaraan dua arah terjadi apabila si pembicara menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain, kemudian mendapat tanggapan balik dari pendengar secara langsung. Jadi dalam proses berbicara dua arah ini terjadi interaksi timbal balik antara pembicara dengan lawan bicara. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini aktif berbicara secara bergantian. Contohnya, diskusi, Tanya jawab, dan drama.
Sedangkan menurut tingkat keresmiannya berbicara dibagi menjadi dua. Yaitu :
Berbicara Formal
Berbicara formal merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan di depan forum, dengan tema tertentu, dan pastilah mediumnya bahasa Indonesia ragan baku. Jadi dalam kegiatan berbicara resmi ini pendengarnya banyak dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku. Contohnya, pidato, ceramah, diskusi.
Berbicara Infromal
Berbicara informal adalah kegiatan berbicara yang dilakukan pada acara-acara tidak resmi. Biasanya berbicara informal ini pendengar tidak banyak. Kadang-kadang topiknya pun tidak satu. Contohnya, berbicara atau mengobrol dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan teman ketika menunggu antrian dan sebagainya.
Semoga bermanfaat
Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar